Senin, 09 Mei 2011

AKU ANAK DI ZAMAN TEKNOLOGI MERAJARELA

 


Kubuka mataku yang masih berat ini. Kulangkahkan kakiku menuju jendela kamarku dan membukanya “ Huuuaaahhhh….. segarnya.” Ucapku seraya kuhirup dalam-dalam udara pagi yang sejuk menyegarkan itu. Aku berbalik kembali tapi…  Grubyak…. Aku terbentur pintu kamarku, dan setelah aku tersadar, ternyata aku hanya bermimpi tadi. Dan kini aku terbangun karna jatuh dari tempat tidur bukan karna terbentur pintu “ ya tuhan….. ternyata udara sejuk tadi cuma mimpi,” kataku sambil mengusap mataku. Lalu berjalan menuju jendela dan kubuka jendela itu sambil berharap yang terjadi  seperti di mimpiku tadi, tapi setelah kubuka jendela yang kudapati hanya orang-orang berlalu lalang sibuk dan ada hal janggal yang ku lihat, yaitu, sebagian besar dari mereka berjalan sambil memegang dan memainkan handphone. Ada juga beberapa orang yang duduk-duduk di taman kota sambil sibuk dengan laptop mereka sendiri.  “ sudahlah… sekarang kan memang jaman teknologi di mana-mana.” Kataku.
Aku langkahkan kakiku keluar dari kamarku. Saat melewati kamar kakakku, kulihat pintunya terbuka lalu aku menghampirinya ternyata kakakku sedang sibuk mendengarkan music sambil berFacebook ria, sampai-sampai tidak menyadari kehadiranku. “ kegiatan yang membosankan” komentarku, lalu pergi. Saat melewati ruang tamu kini giliran aku melihat ayahku sibuk di depan laptopnya. Wajahnya terlihat sangat serius mengerjakan pekerjaannya itu. Aku melanjutkan langkahku menuju dapur, kali ini aku melihat ibuku sibuk bertelfon ria dengan temannya. Ku dengar kalau mereka sedang membicarakan acara arisan nanti siang. Ku berjalan menuju ruang keluarga, dan disana aku meliahat adikku sedang bermain game dengan serunya tanpa mempedulikan sekelilingnya lagi.
Akhirnya aku kembali lagi ke kamarku. Kuhempaskan tubuhku ke tempat tidurku. Sungguh zaman ini dalah zaman teknologi, bukan zaman batu atau zaman logam lagi. Semuanya berbau teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi sudah ada dimana-mana dan untuk siapa saja. Tapi terkadang aku heran kenapa benda-benda tak bernyawa yang disebut “pintar” itu begitu menarik bagi kebanyakan orang. Sekarang berbagai pikiran-pikiran telah berlalu-lalang di otakku. Hidup di zaman ini sangat nyaman, kenapa nyaman?  Karena :
  • berkomunikasi mudah dan cepat
  • semua orang bisa melakukan berbagai hal dengan cepat, mudah dan praktis
  • dunia seakan semakin tiada batasnya lagi
  • dengan adanya teknologi bisa mempermudah berbagai aspek kehidupan mulai dari pendidikan, perdagangan, bisnis, pemerintahan bahkan sampai kesehatan.
Dan masih banyak keuntungan-keuntungan yang lain, yang patut kita syukuri. Tapi bila di lihat dari sisi lain, tak kalah banyak dampak negatifnya. Misalnya :
  • maraknya pornografi
  • munculnya berbagai kejahatan baru
  • membuat anak menjadi malas, karna semua hal bisa dengan mudah dilakukan.
  • Membuat anak kecanduan bermain game yang tidak berguna.
Lalu sebaiknya aku gimana ya? Sebenarnya bukankah teknologi itu sangat berguna dan bermanfaat bagi manusia. Hanya tergantung saja dari bagaimana si pemakai memanfaatkannya. Sebaiknya diambil berbagai manfaat positifnya saja, jangan berlebih-lebihan, berhati-hati dan waspada pada kejahatan, menghindari hal-hal yang negative, gunakan teknologi untuk hal-hal yang benar. Dan yang pasti kita yang harus memanfaatkan teknologi bukan kita yang diperbudak teknologi. Jika sudah kecanduan teknologi, misalnya kecanduan bermain game, kita bisa seharian penuh bermain game tanpa bosan dan tentu itu tidak baik bagi kesehatan. Jadi gunakan teknologi dengan tepat.
Ya, itu tadi yang harus aku lakukan untuk menghadapi zaman teknologi ini. “ Hey…. Pagi-pagi ngelamun. Nggak baik tu.” Kata kakakku dengan tiba-tiba sehingga mebuyarkan lamunanku.
“ jalan-jalan ke taman kota yuk…. Mumpung lagi libur nih..” tawar kakakku.
“mmmm……. Ayo.” Jawabku
“ aku ganti baju dulu ya.” Kata kakakku, lalu berjalan ke kamarnya.
“ palingan nanti di taman aku juga Cuma lihat orang yang sibuk degan teknologi lagi…..” gumamku pelan. “ tapi aku hidup di zaman teknologi merajarela. Ya pemandangn itu yang harus kulihat.”


DANESTI AULIA HASTIN
SMPN 2 KLATEN
VII A/ O3

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Printable Coupons